Keluarga Tamun |
Lebaran 2017 menjadi sangat berkesan, betapa tidak kami
sekeluarga berencana pulkam, mudik lebaran menjadi sangat wajib bagi kami yang
merantau di kota, Bandung menjadi kota yang kami diami selama merantau, walau terkadang acara mudi menjadi sangat melelahkan, apa lagi
jalanan menjadi macet, sesak kendaraan yang sama-sama ingin merayakan hari raya
di kampong halaman.
Mudik kali ini sangat menyenangkan, karena mobil baru dan
sopir keren mau mengantarkan kita sampai tujuan, kampung tercinta Petunjungan-Banjaratma,
berangkat setelah berbuka, dan solat
isa telah selesai, semua siap pakaian dan oleh-oleh telah dikemas, serta barang lain dan berangkat.
Sangat nyaman
kami di perjalanan, karena sekarang banyak jalan menuju kampong cukup mudah, sangat nyaman
dengan banyaknya pilihan serta jalan aspal yang bagus, dari Bandung menuju Sumedan,
Kadipaten, Majalengka, Cirebon, dan sampai di Brebes walau saat itu kami
kebablasan hingga kota Brebes, karena kami semua tertidur pulas, dan sopir engan
membangunkan kami, sehingga kami harus berputar arah balik lagi masuk Klampok,
setelah beberapa lama sampailah kita di Pasar Banjaratma, dan pasar saat
itu sangat ramai walau masih cukup gelap, tapi pedagang sudah mendasarkan
dagangannya, pedagang kembang, dan nasi, telah sibuk serta beberapa pedagang lainya, kami melintas dan sampailah di Rumah.
Pasar Banjaratma saat Prepegan pagi |
SUASANA PASAR Klik
Abah dan Emak, menyambut kami, dan embak Ilah, kakak kami yang baik hati yang selalu mengurus, Embah dengan baik, membuatkan teh tubruk panas dan sarapan nasi pongol.
Setelah cukup beristirahat dan tidur sejenak. Pagi mulai tiba bahagianya raut wajah Embah, keduanya tidak hentinya tersenyum, menatap kami yang sudah ada di
sisinya, dan kami juga sama merasakan kebahagiaan itu. Rumahku dekat dengan
pasar, sehingga orang yang berlalulalang hendak pergi kepasar cukup ramai,
pemandangan yang setiap hari kami rasakan dari kecil.
Lebaran pun telah tiba saatnya yang di tunggu, Opor Ayam dan
sambalgoreng tempe kesukaan, dan kami solat Idulfitri bersama, setelah selesai
ritual sungkem dimulai, sambil menunggu, kerabat saudara yang lain hadir, Alhamdulillah
kakak-kakak dan saudara kami banyak, jadi cukup ramai biasanya hingga dua hari setelah
hari raya.
Keluarga Tamun |
Keluarga Tamun |
Keesokan harinya Kakak-kakak kami yang dari Tegal datang,
bersama anak dan minantu serta cucu-cucunya, kembali pecah, sangat ramai dan
mengembirakan.
Keluarga Tamun Sungkeman |
Keluarga Tamun nyate wedus |
Hari-hari itu sangat membahagiakan, bermain disawah serta, berjalan-jalan dipematang sawah yang dipenuhi dengan tanaman bawang merah, karena Brebes adalah kota bawang merah dan telor asin.
Seminggu kami dikampung rasanya betah, engan balik lagi kekota tapi terpaksa kami harus balik, setelah merasakan betapa senangnya kami mudik di Desa.
Maen disawah |
Maen disawah |
Maen disawah |
Balik ke Kota saat ini kami ingin mencoba naik Bus, mengingat saat-saat dulu awal aku merantau, sekalian mengenalkan rasanya naik Bus, ternyata sangat menyenangkan, nyaman walau Busnya sudah usang, ongkosnya juga murah meriah.
Sesampainya di Bandung tengah malam, grep on line nudah menunggu di gerbang tol Mohamad Toha, kami naik dan sampai deh di rumah, Alhamdulillah sungguh bahagianya Lebaran Kami.
0 comments:
Post a Comment