Wednesday 22 July 2015

Mudik ke Kampung Halam


Pasar Banjaratma
BANJARATMA BREBES. Tahun ini perjalanan sunguh nyaman, dengan liburnya anak sekolah jalanan sangat lenggang. Kecepatan kendaraan lancar dengan kecepatan yang cukup untuk memacu motorku. Bandung Brebes di tempuh hanya 6 jam dengan istirahat rata-rata 15 menit, dan dilakukan hampir 5 kali istirahat untuk memulihkan tubuh agar segar kembali dan menghilangkan rasa kantuk.

Kampungku tidak kalah ramai dengan kota, semua fasilitas dan tempat belanja tersedia himgga malam. Desa kecil yang sunguh ramai, dari Bandung sebelum subuh sampai di kampong masih terasa aroma paginya, melintasi pesawahan yang dipenuhi tanaman bawang merah dan cabai pemandangan indah paktani terlihat sibuk dengan aktifitasnya, aroma yang langka aku dapatkan di kota. 

Setelah beberapa lama mendekati kampungku terlihat jalanan tersendat penuh sesak pasar pagi yang masih ramai penjual dan pembeli masih bertransaksi jual beli, kemacetan pun menghambat perjalanan, laju motorku melambat pelan memasuki jalan menuju rumah.

Sesampainya di pintu pelataran pemendangan yang biasa Abah lakukan tiap pagi kopyah dan baju Batik, dan sarungnya yang selalu beliau kenakan ia sedang duduk disebuah amben kursi yang terbuat dari bambu dan ditemani segelas teh tubruk hangat, rasanya sangat lengakap dan hati ingin bergabung menikmatinya tak ketingalan singkong rebus sebagai cemilanya. 

Kuparkir motorku akupun bergabung bersama abah dan ibuku langsung menyuguhkan segelas wedang, the tubruk kental sambil bercengkrama melepas rasa kangen, kuteguk teh tubruknya dan wow … mataku langsung melek edun… pokonamah … mantap.

Pasar Banjaratma yang posisinya di desa Petunjungan. Sangat ramai aku bersama Anak dan istriku tak ingin melewatkan momen pagi jalan-jalan berharap ada sesuatu yang ingin kita beli, sambil menelusuri sempitnya pasar berjubelnya pedangang kebetulan saat itu pasar sedang ramai-ramaninya Prebegan istilah di kampungku selain Wagean yang di adakan seminggu sekali setiap pekannya. Tetapi kalo prepegan hanya setahun sekali dan terjadi sebelum lebaran atau idulfitri tiba.

Penjual Bunga dan perlengkapan lebaran tersedia. Sesaat teringat masa-masa kecilku di sana, penjual petasan bebas menjual petasan kembang api dan petasan yang berbahayapun di perjualbelikan, seakan tidak adanya larangan yang di anjurkan pemerintah, dijual bebas menambah kemeriahan pasar.

Penjual Bunga Lebaran Pasar Banjaratma

Penjual Bunga Lebaran Pasar Banjaratma
Saat siang hari suhu meningkat matahari menyengat hawa panas dan lembab menjadikan suhu tubuh dipaksa menyesuaikan. Berbeda dengan malam hari dinginnya luarbiasa terpaksa baju hangat harus dikenakan saat berada diluar rumah.

 Liburan lumayan lama ditambah cuti bersama menjadikan lebih santai dan menjadi betah engan untuk kembali ke Bandung. Rasa malas pulang kembali ke Bandung mengingat Fantura yang panjang dan menjenuhkan. Juni 2015 


Dukuh ringin

Pasar Banjaratma


Pasar Banjaratma


Pasar Banjaratma

Puskesmas Siwuluh, Pasar Banjaratma

Puskesmas.

Pasar Banjaratma

Pasar Banjaratma

Pasar Banjaratma

Pasar Banjaratma


SMP Muhammadiyah Banjaratma
SMP Muhammadiaya.

Bapak Tamun

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Sample Text